Diskusi ICMI Muda Kaltim: Pembangunan IKN Ancam Lahirnya Krisis Sosial di Wilayah Kaltim

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim berpotensi melahirkan ancaman krisis sosial yang muncul dari internal dan eksternal yang dapat terpicu dari kesenjangan di berbagai bidang, kerusakan lingkungan dan bencana alam, dan rendahnya komitmen keberpihakan terhadap rakyat.

Hal terebut terungkap saat diskusi ICMI Muda melalui zoom meeting bekerjasama dengan Kliksaja.co network, Kliksajakaltim.co dan KlikTV. Diskusi dilaksanakan secara Virtual Dengan Tema “Pembangunan Manusia & Ancaman Krisis Sosial di IKN”.

Hadir sebagai narasumber diskusi Yasin Mohammad (Direktur Eksekutif LSIN), Randi Muhammad Gumilang (Dosen UINSI Samarinda), Irwansyah (Ketua ICMI Muda Kaltim) dan Muh. Aldair Ananda (Host : ICMI Muda Kaltim). Pada Senin, (27/06/2022), Jam : 20.30-selesai WIB. Live di youtube channel KLIKTV

Mengawali diskusi Randi Muhammad Gumilang, mengurai data tentang kondisi peta sosial Kalimantan Timur “Berdasarkan Data IPM Setiap Kabupaten/Kota Pembangunan manusia terfokus dan memiliki persenan tinggi ada di 3 Kota yaitu Balikpapan, Samarinda, dan Bontang. Sedangkan Kabupaten yang lain seperti mahakam Ulu indeks pembangunan manusianya begitu rendah”. Urai Bang Randi sapaan akrabnya.

Menyinggung pembangunan IKN dan krisis sosial Bang Randi menyampaikan ada beberapa potensi ancaman krisis sosial di wilayah IKN. Krisis tersbeut menurutnya bisa dilihat dari berbagai sisi persoalan diantaranya adalah ekologi, pangan, tenega kerja, kesehatan dan pendidikan.

“Krisis Sosial bisa lahir dari mulai soal Ekologi (Politik, Kebijakan, Ekonomi Pembangunan dan Agama), kemudian soal pangan (Food Estate/Basis Produksi, Ketahanan), Prbolem Tenaga Kerja (Keahlian, Distribusi, Perlindungan), sektor Kesehatan (Akses, Fasilitas, SDM, Cost) dan Pendidikan (Kebijakan, Anggaran, Sarana dan Inovasi)” Tambah Bang Randi.

Sedangkan ancaman krisis sosial menurutnya dapat lahir dari ancaman internal dan eksternal. Ancaman Internal mislanya (1). Disparitas Sosial (2). Segregasi (3). Politik Identitas (4). Perebutan Sumber Daya. Kemudian ancaman eksternal lahir dari (1) Globaisasi Teknologi, (2). Politik Luar Negeri, (3). Ideologi Transnasional.

Semua itu menurut Bang Randi dapat dipicu krisis sosial melalui Kepemimpinan Multisektor, Kebijakan Publik dan Keberpihakan, Kesenjangan antara pengambilan krputusan dan aspirasi masyarakat, Politik Elektoral disemua lini, Situasi Krisis (Bencana Alam, Pandemi dan situasi Global).

Sementara itu, narasumber lainnya, Yasin Mohammad, mengatakan bahwa pembangunan IKN erat kaitannya dengan projek multi years yang disiapkan untuk Indonesia Emas 2045.

“Pembangunan Manusia Secara merata Tentunya menjadi topik Paling utama tidak hanya menyambut IKN tpi juga menyambut bonus demografi dan Indonesia Emas 2045.
Kuncinya tentu saja adalah pembangunan SDM di wilayah Kaltim, karena IKN disiapkan untuk menopang pembangunan wilayah Indnesia Timur atau menjadi wilayah superhub ekonomi berkelas dunia”. Jelas Yasin Mohammad.

Menyinggung kualitas SDM, Yasin mendorong anak-anak muda cendikia di Kaltim harus melakukan berabagi kretifitas membangun sebuah kekuatan gerakan cendikia dengan menyiapkan kulaitas SDM unggul di wilayah Kaltim. “Harus lahir sebuah gerakan baru perbaikan kualitas SDM masyarakat Kaltim menjawab tantangan IKN dan juga persoalan kesenjangan yang terjadi di wilayah Kaltim saat ini”. Urai Yasin Mohammad.

Ketua ICMI Muda Kaltim, Irwansyah menyampaikan pentingnya persiapan anak-anak muda Kaltim menyambut IKN.

“Berbicara soal pembangunan manusia saya lebih terfokus pada pendistribusian SDM lokal yang siap Pakai. merujuk pada Perpres Otoriter IKN menjelaskan Negara Harus hadir untuk mengakomodir Tenaga kerja Lokal.

“Hal ini menjadi landasan Kuat untuk meminta penanggung jawaban pemerinta terhadap pemberdayaan SDM untuk kesejahteraan masyarakat Lokal Wilayah IKN. juga tentunya tidak luput dari itu peningkatan Soft skil berupa pelatihan, workshop, upgrading dll juga perlu terus digiati untuk bekal adaptif menjawab tantangan yg akan datang”. Jelas Irwansyah, Aktivis Muda Kaltim.

Diskusi juga mengundang dari kalangan para tokoh muda Kaltim dan berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi menyambut persiapan Kaltim sebagai IKN.

Diskusi yang berlangsung daring tersebut merekomendasikan agar dilakukan diskusi lanjutan dengan membahas tema-tema IKN guna menyiapkan dan menghimpun berbagai pendapat tokoh lokal Kaltim untuk dismapaikan ke ruang ruang publik. Diskusi juga akan dibikin secara serial dengan orientasi membeirkan pendidikan kepada publik.