Kisah Perjuangan Tuan Syekh Ibrahim Sitompul, seorang tokoh Ulama Batak asal Tapanuli Utama, Sumatra Utara tertuang dalam buku yang berjudul ‘Sang Pendamai’ yang baru dilauching oleh Albiner Sitompul.
Albiner Sitompul selaku Mantan Ketua Jamiyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) melauching buku tersebut di rumah peninggal Tuan Syekh Ibrahim Sitompul di Desa Janji Angkola, Kecamatan Purba Tua, Tapanuli Utara, Sumut, Rabu, 10 Agustus 2022.
Albiner Sitompul menceritakan buku ‘Sang Pendamai: Tuan Syekh Ibrahim Sitompul Pejuang Thariqat Naqsyabandiyah serta Nasionalis dari Tapanuli’ berisi tentang kisah perjuangan Tuan Syekh Ibrahim Sitompul.
Menurutnya, Tuan Syekh Ibrahim Sitompul, selain seorang pejuang kemerdekaan Indononesia, juga merupakan salah satu penyebar Thariqat Naqsyabandiyah di Pulau Sumatera.
“Alhamdulillah buku tuan Syekh Ibrahim Sitompul di tanah bumi Janji Angkola secara resmi sudah dilaunching,” ujar Albiner dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/08/22).
Albiner Sitompul juga menceritakan Buku ‘Sang Pendamai’ ini mengisahkan tentang kehidupan masa kecil sampai Tuan Syekh Ibrahim Sitompul masuk Islam dan menjadi ulama Batak.
“Didalam buku itu akan menceritakan kapan Tuan Syekh lahir hingga Wafat, dan apa agamanya beliau sebelum islam, dan bagaimana perjalanan hidup semasa hidupnya,” ungkapnya.
“Hingga ia di kenal sosok Ulama Batak, atau Tokoh Sang Pendamai berasal dari Bumi Janji Angkola yang meneruskan Perjuangan dari Sisingamangaraja,” sambungnya.
Mantan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden (Setpres) tersebut mengatakan, penyusunan buku ‘Sang Pendamai’ dilakukan untuk mendokumentasikan perjuangan Tuan Syekh Ibrahim Sitompul sebagai ulama Batak.
“Penulisan buku tersebut beranjak dari niat kuat yang bertepatan berstatus sebagai cucu menceritakan kembali bagaimana Ulama Batak yakni Tuan Syekh Ibrahim Sitompul,” tuturnya.
Ditempat yang sama, Ibrahim Sitompul yang merupakan cucu dari anak Pertama Syekh Ibrahim Sitompul menyampaikan rasa bangganya atas terbitnya buku tersebut.
“Saya merasa haru, saya merasa Kakek Syekh Ibrahim serasa hidup kembali,” ujarnya dengan mata berlinang.
“Yang bertahan menjaga kediaman peninggalan sang kakek di Janji Angkola ini hanya saya. Semoga apa yang di lakukan Albiner Sitompul semua terwujud termasuk menjadikan Desa ini menjadi Desa Wisata,” tambah Oppung Baim.*)